Senin, 17 Juni 2013

Ini Pengakuan Wartawan TRANS7 yang Tertembak Senjata itu diarahkan langsung ke kerumunan massa.

SIRA Online - Jakarta : Anton Nugroho, wartawan Trans 7 yang terkena tembakan gas air mata menceritakan kronologi penembakan yang terjadi saat rusuh demonstrasi menolak kenaikkan harga BBM di depan halaman kantor DPRD Jambi. 

Menurut Nugroho, saat melihat aksi saling dorong mahasiswa dengan polisi, ia langsung mengambil posisi mengambil gambar di tengah kerumunan massa. Kemudian ia melihat polisi mengarahkan senjata langsung ke arah kerumunan massa.

"Saya melihat senjata tidak diarahkan ke atas. Tapi ke arah kerumunan massa," cerita Anton sambil terbaring dan mata terpejam kepada wartawan di Rumah Sakit Raden Mattaher, Senin 17 Juni 2013.
Diakuinya, peluru yang mengenai matanya itu langsung, bukan pantulan. "Saya ini anggota Perbakin. Jadi tahu posisi senjata yang ditembakan langsung ke arah massa," ujarnya.

Kondisi Anton Nugroho saat ini masih terbaring lemas di ruang perawatan THT dan mata RSU Raden Mattaher. Setelah menjalani operasi lebih kurang dua jam, proyektil peluru gas air mata berhasil diangkat dari bawah mata kanan Anton.

Dari pengakuan Anton, saat ini pandangannya kabur. Rahang dan giginya terasa sakit.

Anton menjadi korban penembakan aparat saat sedang  meliput demonstrasi mahasiswa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak di Jambi, Senin 17 Juni 2013. Mata sebelah kanan Anton terkena selongsong peluru gas air mata. Anton langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mataher Jambi. 

Sejauh ini, polisi masih melakukan investigasi dugaan penembakan yang dialami wartawan Trans7. Kapolresta Jambi, Kombes Kristono, saat ini sedang dilakukan pengecekan terhadap anggotanya yang berada di tempat kejadian, terutama yang memegang senjata gas air mata. ( VIVAnews/eh/direlsira)
Keterangan foto : Mata wartawan Trans 7 terkena selongsong peluru gas air mata di mata saat demo tolak kenaikan BBM di Jambi, Senin 17 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar