Rabu, 20 Maret 2013

Ramai-ramai Patok 'Kebun Binatang' Djoko Susilo

SIRA- SUBANG : Puluhan warga Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, ramai-ramai memasang patok garapan di atas lahan kebun milik Djoko Susilo, tersangka kasus korupsi Simulator SIM. Kebun itu sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sejumlah warga yang ditemui Tempo di lokasi, Rabu, 20 Maret 2013, menginginkan lahan yang kini telantar itu bisa digarap oleh mereka untuk kepentingan berkebun agar bisa menghasilkan nilai ekonomi tambahan. "Kami hanya ingin berkebun nanas, enggak mungkin untuk menguasainya," kata Edi, salah seorang warga Kampung Kumpay. "Kami juga siap membayar pajaknya."

Oom, warga lainnya, mengatakan sejak Djoko ditetapkan sebagai tersangka korupsi, kebun yang sebelumnya juga banyak dihuni sejumlah binatang ternak itu nyaris tak terurus lagi. "Apalagi setelah disita KPK," tuturnya.


Kepala Desa Kumpay, N.Fai Suparmi, mengaku setuju dengan keinginan warganya tersebut. "Daripada dibiarkan mubazir, mendingan digarap warga saja," ujarnya.
Selain bisa memberikan penghasilan tambahan, tutur Suparmi, pihak desa juga tidak akan kehilangan penghasilan pajak dari lahan tersebut. "Kami bisa memungut pajak dari para penggarapnya," katanya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Wahyudin Suhenda. "Kami khawatir jika tidak digarap oleh warga, tanah itu akan jadi telantar dan rawan aksi penyerobotan," ujarnya.

Ia menyebutkan, di desanya terdapat 50, 68 hektare lahan milik mantan Direktur Korlantas dan Direktur Akpol itu. Ada pun yang berada di Desa Kumpay, luasnya mencapai 46 hektare--bukan 90 hektare yang selama ini santer diberitakan.

Dalam lahan milik Djoko yang terdapat di Desa Kumpay dan Cirangkong tersebut terdapat tiga buah vila, dua kolam besar ikan, juga bekas kandang sapi, kandang dan istal kuda, serta kandang rusa yang kini masih dihuni empat ekor rusa yang tak terpelihara. (temon/int)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar