Rabu, 30 Mei 2012

FMD – AP Tuding Bupati Dairi Tidak Bernyali Melakukan Dialog Dengan Masyarakat

SIRA - Sidikalang :
Forum Masyarakat Dairi – Anti Pembodohan (FMD – AP) melalui Koordinatornya, Passiona M Sihombing, MBA, menuding Bupati Dairi, Johnny Sitohang, maupun pihak Pemkab Dairi, tidak punya nyali untuk melakukan dialog intraktif dengan masyarakat Dairi, terkait dengan rencana Pemkab Dairi, untuk memberangkatkan 161 Kepala Desa Ke Yokyakarta.
 Pasalnya, hingga saat ini, surat undangan Dialog yang disampaikan FMD – AP pada hari Jumat (25/5) lalu, belum dibalas, padahal rencana untuk melakukan dialog intraktif di salah satu stasiun Radio swasta Dairi itu, akan berlangsung pada pukul 18.00 wib, Selasa (29/5).
 Tudingan itu disampaikan Passiona Sihombing, MBA menjawab SIRA, terkait dengan belum ada balasan surat undangan,  baik tertulis maupun secara lisan dari pihak Pemkab Dairi, “dengan tidak dibalasnya surat undangan yang sudah kita sampaikan 4 hari lalu, terus terang Pemkab Dairi, dalam hal ini Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang itu, tidak punya nyali untuk berdialog dengan kita, kalau memang beliau berhalangan, kan bisa diwakilkan dengan pejabat lainnya, minimal surat kita dibalas”,tegas Passiona kesal, Selasa (29/5). 

Menurut Passiona, digelarnya dialog intraktif Radio tersebut, bertujuan agar masyarakat  Kabupaten Dairi dapat menilai kebijakan yang dibuat Pekab Dairi terkait pemberangkatan 161 orang Kepala Desa ke Yokyakarta untuk mengikuti Bintek, dengan menggunakan anggaran APBD, dan kutipan yang jumlah berfariasi antara lima hingga delapan juta rupiah dari masing – masing Kepala Desa melalui ADD.
“Terus terang, kita tidak menghalangi para Kepala Desa itu, untuk melakukan Bintek, teapi alangkah baiknya untuk biaya perjalanannya cukup dari APBD, dan jangan menggunakan ADD, yang peruntukannya adalah untuk pembangunan Desa”, ujar Passiona.
 Bupati Dairi melalui Asisten Administrasi pembangunan Kabupaten Dairi, Suasta Ginting yang dihubungi SIRA di Ruang kerjanya, Selasa (29/5), dengan tegas membantah tudingan yang disampikan FMD – AP itu, “tudingan itu tidak benar, kita bukan menolak untuk melakukan dialog, namun karena kegiatan Pak Bupati sudah terjadwal sebelumnya, seperti saat ini, Pak Bupati masih urusan dinas di luar daerah, sementara, Pak Sekda hingga saat ini, masih memimpin rapat  di kantor Bappeda, untuk membahas Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD)”, kata Suasta.
 Terkait tidak dibalasnya surat undangan dari FMD – AP itu, Suasta mengaku surat yang didisposisikan Sekda kepadanya, baru diterima pada sekitar pukul 10.00 Wib, Selasa (29/5), dan pada surat tersebut, tidak ada diperintahkan untuk dibalas maupun tidak, sehingga pihaknya hanya dapat membalasnya melalui HP kepada FMD – AP, bahwa pihaknya tidak dapat memenuhi undangan, karena sedang sibuk, dengan mengikuti sejumlah kegiatan yang sebelumnya sudah terjadwal. (Robs)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar