Kamis, 17 Mei 2012

Dalam Satu Malam 7 Ekor Kerbau Digasak Maling Di Sumbul Dairi

SIRA  - SUMBUL :
 Hanya dalam satu malam, 7 ekor ternak Kerbau milik warga Bulu Ujung Desa Tumpak Debata Kecamatan Sumbul Dairi, digasak maling dari kandang, yang tidak jauh dari Rumah pemilik, Kamis (3/5). Ketujuh ekor kerbau yang hilang adalah, 5 ekor dalam satu kandang, 4 ekor diantaranya milik Edy Syahputra Peranginangin (24) warga Gunung Sayang Tigalingga, yang dipelihara Maslon Sinaga (60), warga Bulu ujung, dan satu ekor diantaranya milik Sinaga sendiri, sementara  itu, dari kandang yang tidak jauh dari lokasi kandang, 2 ekor kerbau milik marga Sihombing warga yang sama, juga lenyap.    
 Hilangnya ke 7 ekor kerbau milik dua orang warga itu, sempat membuat heboh seluruh kampong Bulu Ujung, sebab malamnya sebelum kejadian , Rabu (2/5), seperti biasa,  ketujuh ekor kerbau tersebut, masih digiring dan dimasukkan pemilik ke kandang, namun setelah pagi harinya, sekitar pukul 6.30 wib, ketika hendak dikeluarkan dari kandang, ternyata keseluruhan kerbau sudah menghilang.
 Hal itu disampaikan pemilik kerbau, Maslon Sinaga didampingi Edy syahputra saat melaporkan peristiwa  hilangnya  ternak Kerbau milik warga Bulu ujung itu, ke Mapolsek Sumbul yang diterima Kanit Reskrim Polsek Sumbul, Aipda J D Saragih, Kamis (3/5). “Semalam sekitar pukul 18.00 wib, ke lima ekor kerbau itu, masih saya giring ke kandang, yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah kita, namun pada pagi harinya, saat saya hendak mengeluarkannya untuk member makan, ternyata seluruh ternak sudah menghilang, dan ketika saya hendak memeritahukan ke tetangga, ternyata dua ekor ternak kerbau Sihombing juga hilang”, jelas Sinaga.Kapolsek Sumbul AKP. Boris Saragih, melalui Kanit Reskrim Aipda J D Saragih yang menerima pengaduan itu mengatakan, setelah menerima laporan hilangnya ternak warga tersebut, pihaknya akan segera akan melakukan penyelidikan. (Robs)
 
 

1 komentar:

  1. Kejadian di madura yang berkaitan dengan kasus seperti memang ngeri. Perlu kearifan dari kita sebagai warga masyarakat untuk tidak main hakim sendiri.

    Namun, kejadian berulang sepertinya membuat orang sudah patah arang, apalagi aparat belum bisa mencari para pelakunya

    BalasHapus