Jumat, 27 Januari 2012

Pemkab Sampaikan ILPPD Kabupaten Dairi Tahun Anggaran 2010

Sejumlah Wartawan Lakukan Aksi Walk Out
Sidikalang ,SIRA :
Dalam rangka evaluasi akuntabilitas Kinerja Pemerintah tahun 2010, Pemkab Dairi menyampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILPPD) yang berlangsung di gedung Eks Bawasda Sidikalang, dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Wartawan, serta sejumlah Camat dan staf satuan kerja perangkat daerah (SKPD), 15/12-2011 lalu .
Pada pertemuan yang dibuka resmi Sekda Dairi, Arsenius Marbun didampingi Asisten Pembangunan, Suasta Ginting dan ketua penyelenggara kabag tapem Pemkab Dairi, Leonardo Sihotang itu, sejumlah wartawan melakukan Walk Out atau meninggalakan ruang pertemuan dengan alasan, kecewa terhadap Sekda Dairi, yang buru-buru pamitan usai membuka pertemuan dengan alasan untuk mengikuti sidang di DPRD Dairi, yang saat itu sedang berlangsung.
“Dalam penyampaian ILPPD kali ini yang tujuannya adalah untuuk, memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyelenggaraan Pemerintah Dairi secara Akuntebel dan transparan itu, saya sangat kecewa karena tidak dihadiri Bupati maupun Sekda, untuk apa kita disitu kalau memang yang kita hadapi hanya, Asisten pembangunan dan ketua penyelenggara, seharusnya kalau memang waktu Bupati maupun Sekda tidak dapat hadir karena mengikuti sidang di Dewan, waktu acara ini kan bisa diundur”, tandas salah seorang wartawan, Simarmata, yang turut meninggalkan pertemuan.
Usai dibuka resmi Sekda yang kemudian pamit, acara penyampaian ILPPD Dairi tahun 2010 itu, dipandu Kabag Tata Pemerintahan (Tapem) Dairi, Leonardus Sihotang sendiri, karena memang pada pertengahan acara yang tujuannya juga sebagai pembinaan / pengendalian, bahan penilaian dan evaluasi, serta sebagai bahan perumusan dan pengambilan keputusan itu, asisten pembangunan pemkab Dairi, Suasta Ginting meninggalkan pertemuan dengan alas an yang tidak jelas.
Pada acara penyampaian ILPPD itu, Leonardus yang juga mantan Camat Silima Punggapungga itu, dengan keterbatasannya, mencoba menjawab seluruh pertanyaan dan sorotan maupun masukan yang disampaikan sejumlah tokoh maupun wartawan yang hadir saat itu, dan secara keseluruhan acara penyampaian ILPPD berjalan lancar walaupun tanpa kehadiran Bupati maupun Sekda Dairi.(Robs/SR-01)
Keterangan Foto : Walk out : sejumlah wartawan melakukan Walk Out pada acara penyampaian ILPPD Dairi yang berlangsung di gedung Eks Bawasda Sidikalang, sehingga sejumlah tempat duduk yang sebelumnya ditempati wartawan yang melakukan Walk Out kosong, 15/12-2011 lalu, foto dok SIRA/ Robinson Simbolon.




Ini Baru Berita di Kabupaten Dairi

Paripurna Nota Pengantar R. APBD Dairi 2012 Dihadiri Sejumlah Siswa SD
                                                                                                        Sidikalang ,SIRA :
Masa sidang ke-tiga DPRD Dairi dengan agenda Nota pengantar Rancangan Peraturan Daerah tentang, Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (R. APBD) Kabupaten Dairi tahun 2012 yang dipimpin Ketua DPRD Dairi, Delphi Masdiana Ujung , didampingi Wakil Ketua, Benpa Nababan dan suparto Gultom, sedikit terjadi kejanggalan sebab, pada paripurna yang berlangsung di ruang sidang DPRD Dairi itu, hadir sekitar 45 orang siswa SD yang didampingi Kepala Sekolah dan sejumlah Guru, 16/12-2011 lalu.



Melihat keberadaan sejumlah siswa SD pada paripurna itu, sebelum membacakan Nota Pengantar tentang R. APBD Dairi tahun 2012 itu, Bupati Dairi, KRA. Johnny Sitohang spontan menegur Kadis Pendidikan, Pasder Berutu seraya memerintahkan agar kepala sekolah yang bersangkutan untuk segera menghadapnya, usai berlangsungnya sidang paripurna, karena menurutnya kehadiran sejumlah siswa SD pada Paripurna itu, tidak layak.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SD. 037992 Lae Pinagar Kecamatan Sumbul, Berman Lingga kepada SIRA di ruang Sidang DPRD Dairi mengaku, tujuan mereka membawa sejumlah siswa kelas 5 dan kelas 6 ke sidang Paripurna DPRD itu adalah, untuk memberikan pembelajaran sejak dini kepada siswa, bagaimana proses persidangan di DPRD Dairi.
“Kehadiran kita bersama sejumlah siswa di paripurna ini, merupakan arahan dari salah satu lembaga yang selama ini sudah banyak memfasilitasi kita terkait dengan lingkungan yaitu Lembaga Study Pemantau Lingkungan (LSPL) kabupaten dairi, yang tujuannya adalah untuk memberikan pembelajaran sejak dini kepada siswa tentang, proses persidangan DPRD Dairi” ungkap Berman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dairi, Pasder Berutu yang dihubungi SIRA di ruang sidang mengaku, tidak mengetahui kehadiran sejumlah siswa SD pada Paripurna yang menurutnya tidak layak itu,”tentang kehadiran sejumlah siswa SD pada paripurna ini, saya tidak ada menerima laporan baik dari pihak Sekolah maupun dari UPT Pendidikan Kecamatan Sumbul, dan menurut saya, Kepsek yang seperti ini tidak lagi menghargai pimpinannya”, tegas Pasder.
Untuk menanggapi kejadian itu, salah seorang mantan anggota DPRD Dairi, Bernat Meka mengaku heran, “saya heran, dua periode saya menjadi anggota dewan, saya belum pernah menyaksikan kejadian seperti ini, dan kehadiran sejumlah anak-anak SD pada saat sidang seperti ini, membuat paripurna ini sudah kehilangan nilai”, kata Bernat.
Selain diikuti 21 orang dari 30 anggota DPRD Dairi, Paripurna juga dihadiri, Wakil Bupati Dairi, Irwansyah Pasi, Sekda Dairi, arsenius Marbun, dan Muspida Dairi, serta sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dairi, (Robs/SR-01)
Keterangan Foto : Foto Bersama : Usai Paripurna, Pimpinan dan sejumlah Anggota DPRD Dairi, Foto bersama dengan Siswa SD yang mengahadiri Paripurna di Ruang sidang DPRD Dairi,  (16/12) foto dok SIRA/ Robinson Simbolon.

Kepedulian Richard Eddy Lingga : Serahkan Bantuan Ke Sejumlah Rumah Ibadah

Sidikalang ,SIRA :
Anggota DPRD Sumatera Utara, Richard Eddy Lingga serahkan bantuan ke sejumlah rumah ibadah yang ada di dapil X, Tanah Karo, Dairi dan Pakpak Bharat yakni, sebanyak 26 Gereja dan 15 Mesjid dengan total bantuan berkisar 1 M lebih.
Hal itu disampaikan Richard di Kantor HKBP distrik Dairi, Jalan Gereja Sidikalang, usai menyerahkan bantuan sebesar 100 juta rupiah untuk merenovasi Kantor Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik VI Dairi dan bantuan 50 juta rupiah untuk pembangunan gedung sekolah minggu Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Sidikalang kota, 17/12-2011 lalu.

Bantuan sosial yang kita serahkan kepada sejumlah rumah ibadah ini, adalah batuan sosial yang berhasil kita ajukan ke Pemerintah Provinsi, melalui P. APBD Provsu 2011, dan hal itu merupakan bentuk kepedulian kita selaku anggota DPRD dari Dapil X, kepada rumah ibadah yang ada di dapil X, dan khusus untuk Dairi dan Pakpak Bharat, bantuan sosial itu, kita serahkan kepada, 26 Gereja dan 15 Mesjid yang secara keseluruhan jumlahnya berkisar 1 milliar lebih”, ungkap Richard.
Selain itu, Richard Lingga yang merupakan sosok anggota Dewan yang rajin berkunjung dan tanggap terhadap kejadian yang ada di daerah pemilihannya itu juga menyampaikan, bahwa menjelang Natal dan Tahun Baru 2012 nanti, keluarganya juga telah menyiapkan 1000 paket Natal dan Tahun Baru, yang akan diserahkan kepada seluruh Abang Becak dan wartawan yang ada di Kabupaten Dairi.
Sebelumnya, saat penyerahan bantuan sosial kepada, Gereja HKBP Distrik VI Sidikalang yang diterima, Praesesnya, Pdt. PSH Nainggolan, dan GKPI Sidikalang Kota yang diterima, Pdt. B. Sihotang itu, Rchard berharap, agar bantuan yang diserahkannya benar – benar digunakan untuk kemajuan Gereja.
Sementara itu, mewakili masing – masing anggota jemaatnya, Pdt. PSH Nainggolan dan Pdt. B Sihotang sepakat untuk mendoakan dan mendukung sepenuhnya, apa yang sudah dan akan dilakukan Richard Lingga, dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Kabupaten Dairi.
Pada penyerahan bantuan sosial yang berlangsung di depan kantor HKBP Distrik VI Dairi yang saat itu pembangunannya sedang berjalan, juga dihadiri, Pendeta Ressort Gloria Sumbul, Pdt. Marudut, Sekertaris dan Bendahara pembangunan Renovasi Kantor HKBP Distrik VI Dairi, Pdt. Nekson Simanjuntak dan St. J Siahaan, serta ketua Pembangunan gedung sekolah minggu GKPI Sidikalang kota, Jisler Lumbanbatu. BIN
Keterangan Foto : Serahkan Bantuan : Anggota DPRD Provsu, Richard Eddy Lingga serahkan bantuan pembangunan Renovasi Kantor HKBP Distri VI Dairi, diterima Praeses, Pdt. PSH Nainggolan,disaksikan sejumlah Pendeta dan panitia pebangunan, 17/2-2011 lalu. foto dok Batak Pos Robinson Simbolon. 

Pemkab Tidak Mampu Atasi Tingginya Harga Minah

Masyarakat Sidikalang Memilih Menggunakan Minyak Solar
Sidikalang ,SIRA :
Ketidakmampuan Pemkab Dairi mengatasi kelangkaan dan tingginya harga minyak tanah (Minah) bersubsidi yang sudah berlangsung cukup lama itu, membuat masyarakat Dairi terutama yang tinggal di Sidikalang, memilih untuk menggunakan bahan bakar solar pengganti minyak tanah untuk menghidupkan kompor masak yang diakui pemakaiannya lebih irit.


Hal itu dilakukan masyarakat karena sulitnya untuk mendapatkan minah bersubsidi itu, dan kalaupun ada, harganya sudah cukup tinggi terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru lalu, “hampir satu bulan saya menggunakan minyak solar sebagai pengganti minyak tanah untuk keperluan memasak waktu itu , dan bila kita bandingkan dengan minah yang saat itu harganya cukup tinggi , dengan menggunakan minyak solar, jauh lebih irit”, ungkap Ny. Situmeang boru Hutauruk yang sehari – hari membuka Kedai Kopi di Simpang jalan Sentosa Sidikalang, belum lama ini.
Diakuinya, sebelum menggunakan minyak Solar untuk keperluan memasak, dalam satu hari keluarga ini menghabiskan minyak tanah minimal 4 liter dengan harga Rp.10.000 per liter, namun setelah menggunakan minyak solar yang biasa digunakan untuk mesin kenderaan itu, cukup dengan 2 liter solar dengan harga Rp.4500 per liter.
Menurut Ny. Situmeang, agar sumbu kompor tidak cepat habis, ia harus menggantikan sumbu lama dengan sumbu kompor khusus minyak solar yang mudah didapatkan di warung – warung yang ada di pusat pasar sidikalang yakni dengan harga sekitar, Rp.10.000 hingga Rp.13.000 untuk satu kompor masak 22 sumbu, dan mutu api yang dihasilkan minyak solar itu, tidak jauh berbeda dengan api yang dihasilkan minyak tanah. (Robs)
Keterangan Foto : Penggunaan Minyak Solar : Ny. Situmeang boru Hutauruk sedang menunjukkan kompor masak dengan menggunakan minyak solar pengganti minyak tanah yang diakui pemakaiannya lebih irit dengan mutu api yang tidak jauh beda dengan kompor masak minyak tanah, belum lama ini foto dok SIRA/Robinson Simbolon

Merasa Dianak Tirikan

Puluhan Warga Korban Gempa Datangi Kantor Camat Berampu
                                                                                                         Sidikalang ,SIRA :
Merasa telah dianak tirikan oleh Kepala Desa dan Camat, terkait dengan bantuan Pemerintah terhadap korban gempa yang terjadi pada bulan Sebtember 2011, dengan menggunakan Mobil Pick Up dan Sepeda Motor, puluhan warga Dusun Uruk Godang Desa Karing, mendatangi Kantor Camat Berampu Kabupaten Dairi, Kamis (5/5).


Warga yang datang dengan menggunakan satu unit Mobil Pick Up dan belasan Sepeda Motor itu, diterima Camat Berampu, Yon Hendrik didampingi Sekcam, Lamatur Sitanggang dan Kasi Kesra Kecamatan Berampu, Manahan Ritonga di ruang Rapat Kantor Camat Berampu.
Pada Pertemuan itu, salah seorang juru bicara warga yang juga salah seorang dari korban gempa , Abner Sianturi menuding oknum Kepala Desa Karing, Lisma boru Berampu dan pihak Kecamatan telah menipulasi data korban gempa, sehingga warga yang kondisi rumahnya benar – benar rusak parah tidak menerima bantuan, sementara warga lain yang masih ada hubungan keluarga dengan oknum Kepala Desa yang kondisi rumahnya hanya rusak ringan menerima bantuan tersebut.
Hal senada juga disampaikan salah seorang warga yang juga korban gempa, Bahrim Padang, “pada saat kejadian, kondisi rumah saya sangat parah dan mungkin terparah di Desa ini, tetapi kenapa saya hanya menerima bantuan Indomi, sementara warga lain yang rumahnya hanya mengalami retak sedikit mendapat bantuan uang hingga jutaan rupiah, pada hal jauh-jauh sebelumnya, rumah saya sudah berulang di data kepala dusun maupun petugas lainnya”, tanya Bahrim kesal yang didukung warga lainnya.
Untuk menjawab pertanyaan yang dijukan puluhan warga korban gempa itu, Camat Berampu, Yon Hendrik menjelaskan bahwa, yang melakukan pendataan terhadap korban gempa adalah aparatur Desa, dan pihaknya hanya melakukan rekapitulasi data yang diserahkan kepada pihak Kabupaten Dairi untuk diteruskan ke Dinas Tenaga kerja dan sosial (Disnakersos) Kabupaten Dairi.
Yon Hendrik mengakui jumlah korban gempa yang diajukan ke Kabupaten Dairi ada sebanyak 70 unit rumah yang mengalami rusak berat, namun karena jumlah bantuan korban gempa untuk Kecamatan berampu terbatas, dan setelah pihak Disnakersos melakukan acak terhadap data yang telah diajukannya, jumlah penerima bantuan korban gempa di kecamatan Berampu hanya 44 KK dengan bantuan 6 juta rupiah untuk 1 unit Rumah.
Pada pertemuan itu, ketegangan sempat terjadi ketika salah seorang warga, Hendra Irawan memaksa pihak Kecamatan membacakan data nama – nama korban gempa dan kondisi kerusakan rumah masing-masing, namun setelah data itu dibacakan Manahan Ritonga, spontan warga yang hadir saat itu, merasa dianak tirikan oleh Kepala Desa dan pihak kecamatan sebab, dari 141 KK nama yang yang dibacakan itu, sejumlah warga yang rumahnya benar – benar mengalami Rusak parah itu, tidak ada didalam data yang telah dibacakan.
Hingga akhirnya seluruh warga yang merasa dianak tirikan itu, memaksa Camat Yon Hendrik untuk menghadirkan oknum Kepala Desa yang dinilai telah menipulasi data itu, namun dengan alasan kedatangan warga saat itu mendadak, Yon Hendrik tidak bersedia memanggil Kepala Desa Karing itu.
Ketidak sediaan Camat untuk menghadirkan Kepala Desa, membuat warga merasa kesal terhadap Camat hingga mereka menduga Camat, Yon Hendrik telah sekongkol dengan Kepala Desa untuk menipulasi Data korban Gempa. Karena mereka kecewa dengan apa yang disampaikan pihak kecamatan, akhirnya puluhan warga dengan kesal meninggalkan Kantor Camat dan kembali akan mendatangi Kepala Desa Karing, Lisma boru Berampu untuk melakukan klarifikasi Data korban gempa yang mereka nilai telah direkayasa hingga bantuan korban gempa itu tidak tepat sasaran. Namun setibanya di Kantor Kepala Desa Karing, warga kembali kecewa karena Kepala Desa tidak ada di tempat. (Robs)
Keterangan Foto : Pertemuan : Suasana pertemuan warga Desa Karing (korban Gempa yang tidak menerima bantuan), dengan Camat Berampu Kecamatan Berampu Kabupaten Dairi, yang menuding Kepala Desa dan pihak Kecamatan menipulasi data korban gempa yang terjadi pada bulan September 2011, di Kantor Camat Berampu, Kamis (5/1), Foto dok SIRA Robinson Simbolon.