Sabtu, 03 Desember 2011

Tiga Minggu Menghilang

Dapot Girsang Ditemukan Tewas Dengan Kondisi Mayat Membusuk
Sidikalang ,SIRA :
Tiga minggu menghilang dari rumah, Dapot Girsang (37) warga Dusun Suhana Desa Pegagan Julu V Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi, ditemukan warga tewas di salah satu gubuk perladangan kopi milik Saut Simaremare di Desa Lae Hole dengan kondisi mayat sudah membusuk, Rabu (30/11).

Penemuan mayat korban yang identitasnya sempat tidak diketahui itu, pertama sekali ditemukan pemilik pondok Saut Simaremare bersama rekannya, Bongot Solin yang kemudian disampikan kepada salah seorang pemilik ladang yang bersebelahan dengan ladang kopinya, January Ompusunggu (24) yang kemudian melalui HP dilaporkan kepada Kepala Desa Laehole, Sihar Sitohang yang kemudian dilanjutkan ke Polres Dairi.
“Pertama tama saya mengetahui keberadaan mayat korban yang sebelumnya tidak dikenal itu, berdasarkan ajakan dari pemilik Pondok, Saut Simaremare didampingi rekannya, Bongot Solin (19), untuk melihat temuan mayat dipondoknya dengan kondisi mayat yang sudah membusuk dan leher masih terikat dengan seutas tali, kemudian saya menyarankan kepada Saut agar penemuan mayat itu segera dilaporkan kepada Kepala Desa maupun kepada pihak kepolisian”, ungkap January kepada Batak Pos usai memberikan keterangan di Mapolres Dairi, Kamis (1/12).
Sementara itu, saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Dairi, saksi Bongot Solin kepada Kasat Reskrim Polres Dairi, Demak Ompusunggu mengaku, yang menghabisi nyawa korban adalah pemilk Pondok, Saut Simaremare dengan motif yang belum jelas karena jawabannya kepada pihak Polisi selalu berbelit-belit, dan diakuinya juga bahwa dia sendiri masih sempat melayangkan pukulan satu kali kepada wajah korban.
“Saya hanya melayangkan pukulan satu kali kepada korban, dan yang membunuh korban adalah pemilik pondok, Saut Simaremare, dengan menggunakan parang, dan saya masih sempat menyaksikan leher korban diikat dengan tali oleh Saut, karena saya tidak tahan melihat darah korban, saat itu, saya langsung meninggalkan pondok”, ungkap bongot saat memberikan keterangan kepada Kasat.
Kapolres Dairi, AKBP Yustan Alpiani yang dihubungi Batak Pos di Mapolres Dairi, menjelaskan, penemuan mayat yang yang sudah membusuk itu, diketahui atas laporan masyarakat, setelah melakukan olah TKP, mayat dievakuasi ke RSUD Sidikalang.
“Penemuan mayat itu, diketahui berdasarkan laporan dari masyarakat, dan setelah kita melakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti, selanjutnya kita mengevakusi mayat ke RSUD Sidikalang, dan karena kita tidak menemukan kartu identitas pada korban maupun di TKP, kita melakukan pemberitahuan melalui Radio untuk dapat diketahui masyarakat”, jelas Yustan.
Yustan mengatakan, “hingg saat ini kita masih melakukan pemeriksaan secara intesif terhadap empat orang saksi termasuk pemilik lahan, Saut Simaremare yang saat ini masih menjalani pemeriksaan, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita dapat mengungkap motif pembunuhan ini”, kata Yustan.
Saat dihubungi Batak Pos, istri korban, Riama Munthe didampingi Kepala Desa Pegagan Julu V, Situmorang dan sejumlah keluarga di Mapolres Dairi merasa yakin, bahwa mayat yang ditemukan itu benar suaminya, Dapot Girsang, “setelah melihat pakaian dikenakan korban yakni, Jaket kulit warna hitam, kemeja petak-petak, celana pendek dan sarung warna pink, saya merasa yakin bahwa korban adalah suamiku karena, saat berangkat dari rumah, Selasa (8/11) sekitar pukul 6.30 sekitar tiga minggu lalu, dia memakai pakaian itu”,kata Riama seraya meneteskan air mata.
Riama juga mengakui, sejak berumah tangga, korban sering bepergian hingga tiga bulan lamanya, tanpa ia ketahui, sehingga saat dia tidak kembali ke rumah (sejak Selasa (8/11), dirinya maupun kelurga tidak merasa curiga. (Robs)
Keterangan Foto : Berikan Keterangan : salah seorang Saksi yang mengaku menyaksikan pembunuhan Dapot Girsang, Bongot Solin (19), sedang memberikan keterangan kepada Kasat Reskrim Polres Dairi, Demak Ompusunggu di Mapolres Dairi, Selasa (1/12), foto dok ; SIRA/Robinson Simbolon.