Selasa, 01 November 2011

Masyarakat Desa Alur Subur Datangi DPRD Dairi

                                                                                     Sidkalang,SIRA :
Belas orang masyarakat yang mewakili seluruh masyarakat Desa Alur Subur Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi, mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Dairi, Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Senin (30/10).

Maksud kedatangan mereka ke gedung dewan itu adalah untuk menyampaikan sejumlah keluhan terkait dengan pembangunan jembatan Dusun Simpang Aman yang dikerjakan pihak rekanan CV.Aek Lung karena, pihak rekanan membongkar jembatan lama tanpa membangun jembatan darurat atau temporer dan tanpa melakukan pemberitahuan kepada warga sehingga, warga Desa Alur Subur merasa sangat dirugikan karena, harga kebutuhan pokok di Desa itu semakin tinggi, sementara harga jual hasil pertanian warga semakin merosot akibat Desa mereka tidak dapat dilalui kenderaan Roda empat.
Keluhan itu disampaikan juru bicara warga Alur Subur, Bonitra Sinulingga dan P. Tumanggor kepada sejumlah anggota DPRD Dairi yang menerima kedatangan warga diantaranya, Wakil Ketua DPRD Dairi, Suparto Gultom, Dahlan Sianturi, Martua Anahampun, dan Ketua Komisi B DPRD Dairi, Saut Martua Ujung, di Ruang Rapat Komisi B DPRD Dairi, Senin (31/10).
Pada Pertemuan yang juga dihadiri Camat Tanah Pinem, Tambar Malem Barus, Kasat Intel Polres Dairi, Edy Irwanto dan Kasat Bimas, P. Pardede itu, Suparto Gultom spontan mengundang da mendatangkan Kadis Bina Mrga Dairi, Binsar Barasa yakni untuk menjawab keluhan masyarakat terkait dengan pembangunan Jembatan yang tidak memiliki jembatan temporer itu.
Untuk menjawab keluhan warga yang merasa dirugikan itu, Binsar Barasa mengakui bahwa pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan Jembatan itu, tidak ada biaya untuk pembuatan Jembatan temporer yang dapat dilalui kenderaan roda empat, dan yang ada hanya pembuatan jembatan darurat untuk kenderaan roda dua seperti yang ada saat ini, namun pihaknya berjanji akan melakukan koordinasi dengan pihak rekanan.
Dikatakannya, untuk membuat Jembatan sementara yang dapat dilalui kenderaan roda empat, sesuai dengan kondisi lokasi prmbangunan jembatan yang berada di daerah terjal itu, pihaknya memerlukan biaya sedikitnya 100 juta rupiah yang menurutnya, dengan biaya sebesar itu, lebih bagus digunakan untuk bangunan lainnya. Ketika SIRA mempertanyakan kepada Direktur CV.Aeklung Tasik Silaban di kantor PU Binamarga 1/11-2011 menyebutkan,tidak mungkin saya buat jalan artenatif sebab dana pembuatan jalan alternatif itu biayanya ratusan juta rupiah sebutnya sambil meninggilkan wartawan SIRA dengan menaiki mobil pribadinya merek KijangInova.(robs/SR-01). 
Keterangan Foto : Sampikan keluhan ;perwakilan masyarakt Desa Alur Subur kepada anggota DPRD Dairi terkait permasalahan pembangunan jembatan temporer/darurat di ruang rapat Komisi B. (Foto. dok.SIRA / Robinson Simbolon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar