Sabtu, 18 Juni 2011

Jangan Dianggap Organisasi Itu Bagaikan Perusahaan Pribadi Atau CV

Sidikalang,SIRA :
Organisasi apapun itu idunia simangko-angko en(dunia fana ini-red) jangan selalu menganggap bahwa organisasi yang dipimpin itu dianggap milik pribadinya,ataupun CV. Bila demikian prinsip seorang pemimpin di organisasi, hal ini akan jadi repot alias rabut.

Hal ini disampikan Ketua
DPP-KNPPI K.Tumangger dalam pembicaraannya dengan SIRA,dan tipe manusia seperti itu tidak punyai harga diri dan tidak punya pendirian dalam menjalankan organisasi, pokoknya heboh orang heboh juga dia,artinya asal dilihat orang macam dia simbilaknya .
Karakter seseorang pemimpin organisasi seperti itu kapanpun tidak bisa berkembang organisasi yang dipimpinnya,hanya begitu-begitu saja.
Tapi kalau hanya perjuangan untuk melobi proyek satu atau dua paket saja,sehingga organisasi itu diperalatnya untuk melindungi kepentingan pribadinya,itulah disebut manusia jadi-jadian. Dan organisasi tu hanya sebagai alatnya untuk kepentingan pribadinya,sebab bisa saja tanpa memakai logo organisasi atau nama organisasi mungkin beliau tidak ada nyalinya menjumpai pejabat. Bahkan bisa saja sipejabat tersebut tidak memperhitungkan si oknum itu sendiri tegas ketua DPP-KNPPI .
Ditambahkan lagi,bila sudah salah seorang pengurus organisasi itu menganggap organisasi tersebut sebagai perusahaan pribadi atau CV,hal ini akan menjadi repot alias lumlam,maka konyollah organisasi yang dipimpin itu sendiri. Boleh juga disebut bagaikan perahu kehilangan kendali.
Ada aturan-aturan organisasi yang perlu dipatuhi sesui dengan AD/ART. Artinya Secara logika,sedangkan perusahan atau CV saja sebenarnya masih ada mekanisme dan aturannya,dan masih ada personil beberapa orang diperusahaan tersebut (CV) untuk bermusyawarah, misalnya ada tenaga tehnik,tenaga ahli, tenaga administrasi,ada juga wakil direktur,dan pengurus lainnya. Berarti masih ada kompromi antara personil dan direktur (pimpinannya).
Berarti walaupun berbentuk sebuah perusahaan ataupun CV bila ingin malaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan,tentu sang direktur juga tetap meminta petunjuk dari tenaga tehknik supaya suatau pekerjaan di perusahaan itu kapan untuk dimulai. Berarti Direktur juga harus meminta petunjuk terhadap personil itu sendiri biar pekerjaan yang akan dilaksanakan agar baik dibelakangan hari.
Dan kalau memang usaha pribadinya,yah tentu bolah saja sukak-sukaknya,apakah itu mau digoreng,mau dipanggang, mau disate,mau disayur, mau, digulai, direndang, diarsik,disupkan,inderabari, isaok,ibaboken dan lain sebagainya.
Tetapi kalau organisasi yang sehat dan baik setiap melakukan kegiatan seharusnya tetap berpedoman dengan AD/ART.
Bahkan yang paling menyolok sekali adalah organisasi tersebut hanya digunakan untuk melobi-lobi proyek untuk kebutuhan pribadinya sendiri. Melalui orgganisasi itulah kemungkinan para pejabat ditakut-takuti dengan memakai logo sebuah organisasi tegas ketua DPP KNPPI Kabupaten Dairi K.Tumangger. Kalau memang organisasi yang dipimpinya hanya sebatas perjuangan satu atau dua paket proyek saja, wah…sudah repot itu .(tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar